3712. SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS RUSAKNYA BARANG PINJAMAN ?

PERTANYAAN :

Assalamu'alaikum, ma'af saya mau nanya.bagaimana ketika temen saya pinjam motor mau ke kota terus dalam perjalanan jatuh siapakah yang bertanggung jawab atas kejadian itu, yang punya motor apa yang pinjam motor ? dan satu lagi ketika tujuan nya mau ke kota saja malah muter-muter dulu, terus pulang nya jatuh. Siapakah yang bertanggung jawab. ? mohon disertakan referensi nya dan pencerahan nya, syukron.[Busyro Al Karim].

JAWABAN :

Wa alaikumus salaam. Peminjam wajib mengganti. Yang bertanggung jawab adalah yang pinjam motor baik kerusakan motor tersebut sebab kecelakaan maupun kesengajaan, ini adalah pendapat yang masyhur, sedangkan menurut pendapat yang lemah orang yang pinjam tidak bertanggung jawab mengganti kerusakan kecuali jika dia sengaja merusakkannya. Lihat kitab roudhoh imam nawawy (4/431) :

الباب الثاني في أحكامها وهي ثلاثة . الأول : الضمان . فإذا تلفت العين في يد المستعير ، ضمنها ، سواء تلفت بآفة سماوية أم بفعله ، بتقصير أم بلا تقصير ، هذا هو المشهور . وحكي قول : أنها لا تضمن إلا بالتعدي فيها ، وهو ضعيف .

- Asnal matholib :

أسنى المطالب الجزء 2 صحـ : 328 مكتبة دار الكتاب الإسلامي
( فَيَضْمَنُهَا إنْ تَلِفَتْ ) فِي يَدِهِ ( بِآفَةٍ ) سَمَاوِيَّةٍ ( أَوْ أَتْلَفَهَا ) هُوَ أَوْ غَيْرُهُ وَلَوْ بِلا تَقْصِيرٍ ( أَوْ قَرَحَ ) أَيْ جَرَحَ ( ظَهْرَهَا ) بِالِاسْتِعْمَالِ ( تَعَدِّيًا ) بِأَنْ حَصَلَ بِاسْتِعْمَالٍ غَيْرِ مَأْذُونٍ فِيهِ ( فَإِنْ تَلِفَتْ ) هِيَ أَوْ أَجْزَاؤُهَا (بِاسْتِعْمَالٍ مَأْذُونٍ) فِيهِ ( كَاللُّبْسِ وَالرُّكُوبِ الْمُعْتَادِ ) كُلٌّ مِنْهُمَا ( لَمْ يَضْمَنْ الأَجْزَاءَ وَالْعَيْنَ ) لِحُصُولِ التَّلَفِ بِسَبَبٍ مَأْذُونٍ فِيهِ فَأَشْبَهَ مَا لَوْ قَالَ اُقْتُلْ عَبْدِي اهـ

حاشية البجيرمي على المنهج الجزء 3 صحـ : 101 مكتبة دار الفكر العربي
( فَإِنْ تَلِفَ ) الْمُسْتَعَارُ كُلُّهُ أَوْ بَعْضُهُ عِنْدَ الْمُسْتَعِيرِ ( لا بِاسْتِعْمَالِ مَأْذُونٌ ) فِيهِ وَلَوْ بِلا تَقْصِيرٍ ( ضَمِنَهُ ) بَدَلا أَوْ أَرْشًا لِخَبَرِ "عَلَى الْيَدِ مَا أَخَذَتْ حَتَّى تُؤَدِّيَه" رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ عَلَى شَرْطِ الْبُخَارِيِّ وَيَضْمَنُ التَّالِفَ بِالْقِيمَةِ وَإِنْ كَانَ مِثْلِيًّا كَخَشَبٍ وَحَجَرٍ عَلَى مَا جَزَمَ بِهِ فِي الأَنْوَارِ وَاقْتَضَاهُ كَلامُ جَمْعٍ وَقَالَ ابْنُ أَبِي عَصْرُونٍ يَضْمَنُ الْمِثْلِيَّ بِالْمِثْلِ وَجَرَى عَلَيْهِ السُّبْكِيُّ وَهُوَ الأَوْجَهُ أَمَّا تَلَفُهُ بِالِاسْتِعْمَالِ الْمَأْذُونِ فِيهِ فَلا ضَمَانَ لِلإِذْنِ فِيهِ اهـحاشية البجيرمي على المنهج الجزء 3 صحـ : 172 مكتبة دار الفكر العربي(قَوْلُهُ وَلَوْ بِلا تَقْصِيرٍ ) كَأَنْ تَلِفَ بِآفَةٍ سَمَاوِيَّةٍ فَإِنَّهُ يُضْمَنُ اهـ

- Syarh al-yaqut an-nafis hal. 437 :

إذا تلفت العين المعارة:  أما إذا تلفت العين المعارة من غير تعد . . لا يضمن المستعير ، لكن الحنابلة قالوا : متى قبض المستعير العين . . أصبحت في ضمنها ، سواء تعدى أم لم يتعد . وعبارة {{ المهذب }} تقول : { وإذا قبض العين . . ضمنها } اهـ

[ KETIKA BARANG PINJAMAN RUSAK ] Jika barang pinjaman rusak dengan tanpa melampaui batas, maka orang yang meminjam tidak mengganti. akan tetapi ulama' madzhab hanbali mengatakan : ketika orang yang meminjam sudah menerima barang, maka barang itu menjadi tanggung jawabnya, baik orang itu melampaui batas atau tidak melampaui batas. dan ungkapan dalam " kitab al-muhadzdzab " menyatakan : ketika orang yang meminjam sudah menerima barang maka dia bertanggung jawab pada barang itu.

وبعض علماء أهل البيت يقولون : إذا كان المعار حيوانا ، ومات موتا طبيعيا . . لا يضمن ، وإن مات بسبب آخر . . ضمن

Sebagian ulama ahlul bait mengatakan : jika barang pinjaman berupa hewan, dan mati dengan hal yang wajar / sesuai tabiatnya / sudah kodratnya / tidak dibuat-buat, maka tidak diganti. dan jika mati sebab perkara yang lain, maka diganti. Wallohu a'lam bish-showab

- Hasyiyah al-bajuri juz 2, hal. 10-11 :

؛{ وهي } أي العارية إذا تلفت لا باستعمال مأذون فيه { مضمونة على المستعير بقيمتها يوم تلفها } لا بقيماتها يوم قبضها ولا بأقصى القيم ، فإن تلفت باستعمال مأذون فيه كإعارة ثوب للبسه فانسحق أو انمحق بالاستعمال فلا ضمان

Barang pinjaman ketika rusak bukan sebab penggunaan yang diizinkan (meskipun tanpa kecerobohan), maka menjadi tanggung jawab orang yang meminjam dengan harga pada hari rusaknya barang tersebut. bukan dengan harga pada hari penerimaan barang, dan tidak pula dengan harga yang paling banyak.

Jika barang pinjaman rusak dengan sebab yang diizinkan seperti pinjam baju untuk dipakai kemudian baju tersebut rusak (berkurang) atau hilang bendanya dengan sebab dipakai maka tidak ada tanggung jawab (dari orang yang meminjam)

؛{ قوله وهي }؛ أي العارية بمعنى العين المعارة وقوله إذا تلفت ؛ أي ولو من غير تقصير ، كما لو تلفت بآفة سماوية وقوله لا باستعمال مأذون فيه ؛ بأن تلفت بغير الاستعمال المأذون فيه ولو في الاستعمال المأذون فيه كأن استعار دابة لاستعمالها في ساقية فسقطت في بئرها فماتت . . فيضمنها المستعير لأنها تلفت بغيره فيه

Jika seseorang meminjam sebuah hewan digunakan untuk mengairi, kemudian jatuh di sumur, dan mati . . maka orang yang meminjam bertanggung jawab karena hewan itu rusak disebabkan selain penggunaan yang diizinkan (jatuh ke sumur) dalam penggunaan yang diizinkan (sebagai pengairan).

؛{ قوله فإن تلفت باستعمال مأذون فيه }؛ مفهوم قوله إذا تلفت لا باستعمال مأذون فيه وقوله ؛ كإعارة ثوب للبسه فانسحق ؛ أي نقصت عينه وقوله أو انمحق ؛ أي ذهبت عينه بالكلية ولم يبق له أثر بسبب اللبس ، بخلاف ما إذا انحرق أو سرق مثلا فإنه يضمنه ، وليس من الاستعمال المأذون فيه نومه فيه إن لم تجر العادة به فيه

Ketika seseorang meminjam baju untuk dipakai kemudian bajunya terbakar atau dicuri, maka orang yang meminjam bertanggung jawab, dan bukan termasuk penggunaan yang di-izini, tidur dalam baju tersebut, jika tidak berlaku adat tidur dalam baju pinjaman.

ومثل الثوب المذكور في عدم الضمان الدابة المستعارة للحمل أوللركوب فتلف بهما إذا كانا بحسب العادة ، والسيف المستعار للقتال إذا انكسر فيه ونحو ذلك

Termasuk contoh yang seseuai dengan baju di atas dalam masalah tidak adanya tanggung jawab orang yang meminjam, yaitu hewan yang dipinjam untuk memuat (mengangkut) atau untuk ditunggangi kemudian rusak sebab memuat atau ditunggangi jika masih dalam batas kebiasaan, dan juga pedang yang dipinjam untuk perang kemudian pecah dalam peperangan. dan lain-lain.

ولو اختلف في كون التلف بالاستعمال المأذون فيه أو بغيره . . صدق المستعير ، لأن الأصل عدم الضمان وبراءة الذمة ، بخلاف ما إذا قام بينتين فإن بينة المعير تقدم ، لأنها ناقلة وبينة المستعير مستصحبة ، ولو اختلف المعير والمستعير في رد العارية . . صدق المعير بيمينه ، لأن الأصل عدم الرد فلا يصدق المستعير إلا ببينة. ؛

Jadi kesimpulannya : untuk dua pertanyaan tersebut sesuai dengan ibarot yang ada maka yang bertanggung jawab adalah yang meminjam (musta'ir). Wallohu a'lam bish-showab. [Mas Hamzah, Ghufron Bkl, Dik Ibnu Al-Ihsany Rinduku].

LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/882197588469717/
www.fb.com/notes/901209176568558