Kisah Palsu - Tentang Ali Bin Abi Thalib Bertemu Malaikat Jibril dan Mikail

Ada sebuah kisah yang tersebar luas di kalangan umat Islam yang menceritakan tentang Ali Bin Abi Thalib yang pernah bertemu dengan dua malaikat yang menyamar menjadi manusia.

Dalam kisah tersebut Ali radhiyallahu'anhu tidak menyadari bahwa dua orang yang dia temui dalam dua waktu yang berbeda itu adalah malaikat.  Pertama ketika Ali hendak berbelanja membawa uang dia bertemu seseorang dijalan yang meminta sedekah dan Ali pun tanpa pikir panjang menyedekahkannya, sehingga dia kembali pulang ke rumah tanpa membawa apa-apa.

Lalu di keluar rumah untuk bertemu Nabi Sholallahu 'alaihi wa salam, ditengah perjalanan dia bertemu seseorang yang menawarinya untuk membeli untanya. Ia menolaknya namun, orang tadi terus memaksanya, hingga Ali bersedia membelinya dengan cara beli tempo. Saat perjalanannya tiba-tiba ia bertemu orang lain lagi yang ingin membeli untanya. Lalu ia jual unta itu dengan harga lebih tinggi dari harga belinya. Sehingga ia pun dapat untung. dan seterusnya.

Dia baru tahu bahwa setelah diberitahu oleh Nabi Muhammad.

Kisah lengkapnya bisa anda baca di web lain di sini klik aja

Kisah tentang Ali bin Abi Thalib ( semoga Allah meridhoinya) ini,  tidak memiliki asal, dan awalnya tidak memiliki atribusi.

Al-Saffoori telah menyebutkan dalam Nozha al-Majalis (2/6) tanpa atribusi. Dia berkata: "Sebuah cerita: lalu ambil.

Al-Halabi mengatakan dalam al-Sira al-Halabi (2/282) bahwa as-Suyuti ditanya tentang kisah ini dan dia menjawab bahwa itu bohong.

Dan kemungkinan besar itu adalah status retribusi, atau kebohongan para pemalsu.

Keutamaan Ali rodiyallahu'anhu  sangat banyak, dan tetap, dan tidak perlu membuktikannya dengan kisah palsu seperti itu.

Nabi (Damai dan berkah dari Allah besertanya) mengatakan: "Tidak ada hari ketika para jamaah akan berada di sana, kecuali dua raja turun. Salah satu dari mereka berkata: Ya Allah, semoga Dia dimuliakan dan ditinggikan menjadi Dia. Berikan pengganti penerus, dan yang lainnya berkata: Oh Tuhan berikan kerusakan yang berkelanjutan. Diceritakan oleh al-Bukhaari (1442) dan Muslim (1010).

Kita tidak perlu menceritakan kisah-kisah palsu ini, dan dalam kekayaan yang benar, dan Tuhan tahu yang terbaik.  (Sumber: Islamqa.info )